Selama bulan Ramadhan, umat muslim menjalani ibadah puasa. Menahan rasa
lapar dan haus dari subuh hingga waktu magrib tiba, tetapi tahukah Anda
bahwa puasa itu ternyata tidak hanya dijalani oleh manusia saja.
Beberapa hewan pun melakukan kegiatan ritual puasa.
Sejumlah hewan yang melakukan praktik puasa, tentunya dengan sebab dan
tujuan yang berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh manusia. Cara
berpuasa hewan, dijalani pada saat waktu tertentu. Ritual untuk menahan
rasa lapar dan haus ini, menjadi kegiatan yang sangat penting bagi hewan
tertentu di habitat liar. Hewan bahkan bisa sangat fokus dalam
menjalankan puasa, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Untuk itu, ada baiknya kita simak satu persatu tayangan tentang puasa
yang dilakukan oleh beberapa hewan yang unik & gaul.com rangkum
berikut ini.
1. Unta
Hewan pertama yang suka berpuasa, yaitu unta. Hewan padang pasir ini
merupakan salah satu hewan, dengan kemampuan daya tahan tubuh yang luar
biasa. Struktur tubuh yang sangat kuat, dan tahan terhadap kondisi
lingkungan yang ekstrem, ialah salah satu ciri khasnya. Bahkan hewan ini
mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa makan dan minum.
Ya, jika pada kondisi panas membakar seperti di gurun, menemukan sumber
makanan dan minuman memang sulit. Namun, itu bukan masalah bagi unta.
Bahkan pada suhu panas lima puluh derajat celcius sekalipun, hewan
padang pasir ini dapat bertahan hidup hingga delapan hari tanpa makan
dan minum. Daya than hidup yang luar biasa, tak lain karena unta
memiliki tempat penyimpanan energi, yaitu berada pada punuk di tubuhnya.
Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Sedikit demi
sedikit lemak di punuk tersebut akan ia gunakan sebagai sumber energi.
Maka tak heran jika unta berhasil bertahan menahan rasa haus, di cuaca
panas.
Setiap unta berpuasa, ia akan kehilangan sebagian berat badan di
tubuhnya. Dan jika punuknya telah kempis, maka persediaan makanan di
tubuhnya sudah menipis. Dan ketika hewan ini menemukan air, unta mampu
meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit
saja.
2. Ayam Betina
Hewan lainnya yang juga gemar berpuasa, yaitu ayam betina. Ya, setiap
kali ayam betina mengerami telur, ia akan senantiasa menahan lapar dan
haus, seperti halnya manusia yang sedang melakukan praktik puasa. Hal
itu dilakukan oleh ayam betina untuk menghangatkan suhu badannya,
sehingga telur yang dieraminya selama hampir 3 minggu, dapat menetaskan
anak-anak ayam.
Induk betina dengan sabar harus mengerami telur-telurnya hingga ia tidak
bisa beraktivitas, seperti makan, minum, hingga membersihkan diri di
bawah terik matahari. Ia harus tetap konsisten memberikan kehangatan
kepada calon anak nya yang masih di dalam telur, dan menunggunya sampai
telur-telur itu menetas. Bila sang induk tidak sabar menjalani proses
tersebut, telur-telur itu akan busuk dan, anak ayam yang dinantikannya
akan mati.
Setelah telur-telur itu menetas menjadi anak ayam, maka sang ayam betina
yang kemudian menjadi induk ini, akan berubah perilaku. Ia akan tampak
sensitif demi melindungi anak-anaknya dari berbagai ancaman. Ayam betina
juga akan rajin mencari makan, dan mengajarkan anak-anaknya tumbuh
menjadi ayam-ayam yang mandiri.
3. Ular
Hewan berikutnya yang ikut berpuasa adalah ular. Hewan melata yang
sebenarnya terkenal rakus ini, gemar memakan hewan apa saja yang
ditemukannya. Tikus, kelinci, kodok, burung, dan kadal adalah santapan
lezat bagi ular. Bahkan, ular-ular besar seperti jenis piton atau
anaconda amazon, sanggup melahap anak kerbau dan babi dengan sekali
telan.
Namun, ketika ular sudah melahap mangsanya yang lebih besar, geraknya
pun menjadi lamban. Itu karena perutnya butuh waktu lama untuk memroses
pengolahan mangsa yang besar. Dan selama pengolahan iitulah, ular bisa
tahan tidak makan dan minum, atau berpuasa selama berahari-hari, bahkan 2
hingga 3 minggu.
Saat berpuasa penuh, biasanya ular tidak akan melakukan aktivitas
apa-apa. Ular hanya akan bersembunyi dan berdiam diri. Dan saat itulah
ular mengalami proses biologi yang kita kenal dengan proses ganti kulit.
Puasa yang dilakukan ular, bertujuan untuk meningkatkan suhu badan
hingga beberapa derajat di atas normal guna melakukan pergantian kulit
baru.
Ular akan mengganti kulitnya yang tua dan kusam, dan berubah menjadi
kulit yang segar, warna-warni, dan indah. Namun, setelah masa puasa
berakhir, dan mendapatkan kulit yang lebih baik, sang ular yang tidak
makan dalam kurun waktu lama ini, akan tampak lebih ganas, dan aktif
dalam mencari mangsa.
4. Ulat
Hewan lainnnya yang suka berpuasa adalah, ulat. Baik berbulu atau tidak,
ulat merupakan binatang yang sering menimbulkan rasa geli, jijik dahkan
menakutkan banyak orang. Namun, di balik tubuhnya yang gemuk berbulu
itu, ulat adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dari wujud
ulat yang menjijikan menjadi wujud kupu-kupu yang indah dipandang mata.
Perubahan wujud ulat menjadi kupu-kupu, ternyata melalui proses puasa,
yaitu masa di mana ulat memasuki kepompong dengan tidak makan dan minum
selama kurang lebih 14 hingga 16 hari. Setelah melalui perjuangan tidak
makan dan minum dengan berdiam diri di dalam kepompong, kemudian ulat
keluar dari kepompong dengan wujud yang sama sekali berbeda. Ia berubah
menjadi binatang bersayap indah rupawan yang kita kenak dengan
kupu-kupu.
Dengan perjuangan puasanya yang sungguh-sungguh, ulat yang asalnya
dibenci oleh sebagian orang karena bulunya yang membuat julit gatal,
ulat berubah menjadi kupu-kupu sebagai hewan yang banyak disukai, dan
dikagumi oleh setiap orang yang memandangnya. Ritual puasa sang ulat
yang asalnya menjijikan dan perusak tanaman tersebut, berubah menjadi
kupu-kupu yang anggun dengan sayap yang berwarna-warni, juga bermanfaat
bagi penyerbukan bunga.
5. Kukang
Hewan selanjutnya yang juga berpuasa, yaitu kukang. Hewan yang juga
disebut malu-malu ini, merupakan primata yang terancam punah. Ia dikenal
sebagai hewan yang lambat dan juga pemalas. Saking malasnya, aktivitas
keseharian kukang hanya di isi dengan tidur dengan cara bergelung, atau
menggantung di atas pohon. Meski suasana disekitarnya bising, tetapi
kukang yang beraktivitas di malam hari ini bisa menikmati tidur hingga
seharian penuh, tanpa makan apapun.
Bisa dikatakan bahwa puasa yang dilakukan kukang, lebih disebabkan oleh
sifatnya yang pemalas. Dan jika perutnya sudah benar-benar lapar,
barulah kukang bangun dari tidurnya untuk mencari makan. Di habitat
liarnya, kukang memakan pakan alaminya berupa getah, nektar, buah-buahan
hutan, serangga, dan reptil kecil. Setelah ia merasa kenyang dengan
hasil makannya, kukang pun akan kembali tidur dan berpuasa kembali.
Walaupun hewan pemalas, namun kukang memiliki keunikan yang tidak
dimiliki oleh hewan lainnya, yaitu matanya yang besar dan bisa menyala
orange dalam gelap. Selain itu, kukang memiliki badan yang lentur, yang
difungsikannya untuk meregangkan badan, meliuk, dan menggantung. Di alam
bebas, kukang termasuk hewan yang berisik. Kukang suka bersiul ria
untuk memanggil temannya, mencari makanan dan mengirimkan pesan.
16 Sep 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar